Tuesday, June 28, 2011

Telkom Flexi Siap Rebut Persaingan Pasar "Broadband"

Zigra Aptha Nirbhaya, excellent partner for your business! www.myzigra.com



Surabaya (ANTARA News) - Telkom Flexi siap bersaing dengan operator telekomunikasi lain untuk merebut pelanggan "broadband" atau data, melalui pemanfaatan jaringan internet berkecepatan tinggi dengan teknologi "Evolution Data Only" (EvDO).

Executive General Manager Telkom Flexi, Ma`sud Khamid, kepada wartawan di Surabaya, Sabtu, menjelaskan untuk tahap awal sebanyak 1.300 BTS yang tersebar di 10 kota besar akan ditingkatkan kualitas jaringannya dengan teknologi EvDo Rev-A dan Rev-B.

"Dalam masa uji coba layanan Flexi Broadband saat ini, sekitar 100-an BTS sudah melayani EvDO. Kami harapkan saat peluncuran resmi sebelum lebaran atau paling tidak saat ulang tahun Telkom pada Oktober, sebanyak 1.300 BTS sudah EvDO semua," katanya saat pengenalan logo baru Flexi.

Sekitar 100 BTS EvDO itu tersebar di wilayah Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Banjarmasin. Enam kota lainnya, yakni Pekanbaru, Medan, Denpasar, Malang, Bandung, dan Yogyakarta segera menyusul.

Didampingi GM Commerce Telkom Flexi Area Jatim, Bali dan Nusra, Suparwiyanto, ia mengatakan teknologi EvDO Rev-A mampu melayani akses internet dengan kecepatan hingga 3,2 Mbps, sementara kecepatan internet EvDO Rev-B bisa mencapai 5,1 Mbps.

"Bahkan di beberapa lokasi tertentu, seperti kampus ITS, akses internet yang kami siapkan punya kecepatan hingga 10 Mbps. Hanya Telkom Flexi yang punya kecepatan akses sebesar itu, operator lain belum ada," tambahnya.

Saat ini, dari sekitar 18 juta pelanggan Flexi secara nasional, baru sekitar satu juta pelanggan yang memanfaatkan layanan akses data melalui Flexinet.

"Dengan teknologi terbaru, kami targetkan ada penambahan 100.000 pengguna layanan data dan tambahan pendapatan Rp25 miliar hingga akhir 2011. Kami akan lebih fokus tahun depan karena infrastrukturnya jauh lebih siap," ujar Ma`sud.

Selain penyiapan jaringan, Telkom Flexi juga menggandeng beberapa vendor besar, seperti ZTE, Huawei dan HTC untuk menyediakan perangkat pendukung, seperti ponsel pintar (smartphone) berbasis Android dan modem.

Menurut Ma`sud Khamid, tingginya penetrasi internet di Indonesia yang tumbuh sekitar 60 persen belakangan ini serta pertumbuhan drastis pengakses internet, mendorong Telkom Flexi masuk dalam bisnis yang berbasiskan broadband ini.

"Sekarang era-nya sudah Android, sehingga diperlukan akses berkecepatan tinggi agar pengguna smartphone Android menjadi lebih nyaman berinternet," katanya.

Untuk menggarap pasar Android, Telkom Flexi juga telah menyiapkan layanan "Flexi Market" yang berisi ratusan aplikasi hasil karya pengembang lokal dan mancanegara.

Hingga akhir tahun ditargetkan terdapat sekitar 10.000 pengunduh aplikasi dari layanan Flexi Market Android tersebut.(*)

(T. D010/S019)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Monday, June 27, 2011

Soal E-Learning, Contohlah Yogyakarta

Zigra Aptha Nirbhaya, excellent partner for your business! www.myzigra.com




Sebanyak 500 SD dan SMP di DI Yogyakarta jadi model program pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan mutu pendidikan nasional. Tiap sekolah kini diharapkan memperoleh pembelajaran tanpa terikat ruang dan waktu.

Ini kesempatan belajar tanpa batas pertama yang diterapkan di tingkat SD dan SMP. DIY jadi pelopor e-learning di Indonesia, kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring pada peresmian program E-education Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Peningkatan dan Pemerataan Mutu Pendidikan di SMPN 1, Bantul, Sabtu (26/3/2011) lalu.

Saat ini, 110 SD dan SMP di DIY sudah menerapkan program pemanfaatan TIK. Tahun 2012, total 500 sekolah (300 SD dan 200 SMP) di DIY akan menerapkan program itu.

Program TIK terdiri dari penyediaan perangkat, konten pembelajaran, dan pelatihan. Setiap sekolah akan mendapat 21 komputer. Melalui Internet Data Center di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan, jaringan komunikasi antarsekolah akan tersambung.

Ada pula dana block grant dan pelatihan bagi guru ke Jepang. Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) Kohara Motofumi mengatakan, sejak tahun 2010, Jepang memberikan pinjaman lunak Rp 315 miliar untuk program TIK di DIY.

Seluruh dana untuk penyediaan instalasi dan fasilitas jaringan. Proyek berakhir tahun 2015, katanya.

Penerapan program TIK di SD dan SMP DIY merupakan kelanjutan gagasan Pemerintah Provinsi DIY, yang tahun 2007 mencanangkan diri sebagai cyber province dengan pelaksanaan Jogja Learning Gateway.

Sumber :http://beritapendidikan.com

SDM Jadi Celah Terlemah Keamanan Informasi

Zigra Aptha Nirbhaya, excellent partner for your business! www.myzigra.com




Penulis: IGN Mantra : detikInet

detikcom - Jakarta, Pada minggu lalu telah berkumpul para ahli bidang keamanan informasi dalam sebuah seminar yang memfokuskan pada topik 'Arsitektur dan Keamanan Informasi Pelanggan'.

Topik ini menjadi pilihan acara yang diprakarasai oleh ID-SIRTII, Kominfo, JPCERT/CC dan salah satu kampus terbesar di Indonesia Timur yakni ITS Surabaya.

Seminar ini dijejali lebih dari 200 audiens yang berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari industri internet, perbankan dan finansial, pemerintah, BUMN, ditambah dengan akademisi. Para pembicara yang tampil pun tak kalah kompeten di bidangnya seperti ID-SIRTII, ECCOUCIL, ITS Surabaya dan JPCERT.

Pembicara menyampaikan satu persatu materi pembahasannya. Namun sepertinya topik sumber daya manusia (SDM) menjadi bahasan paling menarik karena SDM dianggap sebagai sisi terlemah dari keamanan informasi.

Hal ini menjadi fokus pembahasan karena manusia tidak ada patch-nya seperti halnya perangkat lunak dan perangkat keras komputer. Mungkin saja update terus menerus diberikan kepada para engineer keamanan informasi perusahaan tanpa memikirkan bidang lain SDM di perusahaan tersebut, sehingga para hacker akan mencari titik terlemah dari sisi security perusahaan ini. Seperti SDM marketing, pelayanan, resepsionis dan masih ada beberapa SDM lain yang tidak sempat di-update oleh perusahaan tersebut.

Untuk itu SDM merupakan aset penting yang harus dijaga dan di-update terus menerus, minimal mereka diberikan tools dan knowledge untuk menjaga seluruh aset perusahaan, dengan minimal mengganti password setiap bulan.

Selain itu pula pembekalan kamera CCTV untuk mengawasi orang-orang yang lalu-lalang, daftar tamu untuk menerima dan menolak tamu yang tidak ada dalam daftar, tidak mudah percaya kepada siapapun yang akan masuk dan keluar perusahaan, serta melaporkan seluruh keganjilan ini kepada yang berwenang juga bisa menjadi pilihan.

*) Penulis adalah IGN Mantra, Analis Senior Keamanan Jaringan dan Pemantau Trafik Internet ID-SIRTII sekaligus Dosen Keamanan Jaringan dan Cybercrime, dapat dihubungi di email: mantra@idsirtii.or.id.

sumber: http://m.detik.com/read/2011/05/31 090958/1650567/323/sdm-jadi-celah-terlemah-keamanan-informasi?nhl

ITB Gelar Konferensi Broadband dan Komputasi Awan

Zigra Aptha Nirbhaya, excellent partner for your business! www.myzigra.com




oleh: Tri Wahono

JAKARTA, KOMPAS.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) akan menggelar Konferensi e-Indonesia Initiatives (eII) Forum VII yang akan membahas pengembangan ekosistem broadband dan komputasi awan (cloud computing). eII merupakan konferensi turin tahunan yang membahas tema khusus yang berbeda setiap tahunnya untuk menyambut pengembangan teknologi telekomunikasi dan informasi.
"Saat ini dunia sedang memasuki era baru teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pita lebar dan layanan komputasi awan," kata Ketua Panitia eII Prof Dr Suhono Harso Supangkat dari ITB di Jakarta, Rabu (8/6/2011).
Konferensi yang diprakarsai Kelompok Keilmuan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informasi ITB dan ICT Institute didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika itu akan diselenggarakan di ITB pada 14-15 Juni 2011.
Suhono yang juga Kepala Institut Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB ini menambahkan konferensi akan dibuka Menkominfo Tifatul Sembiring dan menghadirkan 102 pembicara. Mereka akan membahas mengenai pembangunan ekosistem broadband, baik infrastruktur, pembiayaan dan juga konten kreatif yang harus dikembangkan termasuk teknologi komputasi awan.
Pembangunan TIK yang terkait dengan kemudahan akses informasi, transparansi, kecepatan, mobilitas tinggi, penyebarluasan, urainya, harus mampu memberi dampak dalam pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menyatakan, teknologi komputasi awan akan membuat penerapan e-government menjadi jauh lebih efisien dan murah.
"Saat ini setiap pemda harus mengeluarkan biaya besar dengan memiliki server sendiri untuk membangun e-goverment. Tapi kalau kita buat itu ke awan, maka 497 kabupaten/kota hingga 6.000 kecamatan di Indonesia hanya cukup memiliki satu server," kata Hammam.
Konferensi eII juga akan membahas peluang dan target untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk TIK yang di Indonesia masih sangat minim, dengan mensinergikan elemen pemerintah, kalangan bisnis dan ilmuwan.
"Peredaran ekonomi TIK di Indonesia mencapai Rp 150 triliun per tahun. Untuk 180 juta ponsel saja kita menghabiskan lebih dari Rp 25 triliun. Belum termasuk biaya membeli tablet, jaringan, broadband hingga konten. Lalu apa kita hanya terus jadi penonton?" kata Suhono dengan nada retorik. 
Sumber: ANTARA

Internet Menciptakan 1,2 Juta Lapangan Pekerjaan

Zigra Aptha Nirbhaya, excellent partner for your business! www.myzigra.com




oleh: Nilam P.



INILAH.COM, Jakarta- Internet mengubah cara kita bekerja, bersosialisasi, dan bertransaksi. Perubahan itu rupanya sangat potensial menciptakan berbagai jenis pekerjaan baru.

Keberadaan internet menggusur banyak jenis pekerjaan, terutama yang bersifat layanan. Fungsi layanan data, misalnya, sekarang lebih banyak diperoleh secara online. Sehingga keberadaan internet justru menciptakan lebih banyak jenis pekerjaan baru.

Hal ini terungkap dalam hasil laporan studi lembaga manajemen dan konsultasi McKinsey Global Institute, yang berjudul Dampak Internet terhadap Pertumbuhan, Pekerjaan, dan Kemakmuran.

Pekerjaan baru yang dimaksud antara lain pekerjaan yang menggunakan internet sebagai sarana utamanya, seperti pengembang software dan marketing online.

Analisis penelitian itu juga menyebutkan dalam waktu 15 tahun terakhir internet telah memunculkan 1,2 juta lapangan pekerjaan. Hasil ini diperoleh dari riset dampak internet yang dilakukan di 13 negara, yaitu negara-negara anggota G8, Brazil, China, India, Korea Selatan, dan Swedia.

Hasilnya menunjukkan bahwa di 13 negara tersebut, industri berbasis internet telah mampu memberi kontribusi rata-rata 3,4% terhadap total GDP. Jumlah ini lebih besar daripada sektor pertanian dan energi. Ini dikarenakan sektor online dapat hadir di setiap bidang pekerjaan.

Saat ini ada sekitar dua miliar pengguna internet di dunia, dan jumlahnya terus meningkat hingga 200 juta setiap tahunnya. [mor]

Sumber: http://m.inilah.com/read/detail/1551342/internet-menciptakan-12-juta-lapangan-pekerjaan/